Kamis, 03 Januari 2013

RETORIKA



STATUS grounded F-16 berakhir setelah seluruh teknisin General Dynamics bekerja bergilir selama empat bulan penuh.Insinyur-insinyur pilihan itu telah memberi jaminan kepada militer bahwa teknologi mereka aman secara teknis. Kini,ribuan F-16 kembali bergabung dengan skuadron tempur taktis angkatan udara. Sebagian ditempatkan di pangkalan mileter,tak jauh dari markas perang.

Pagi-pagi sekali,pesawat-pesawat itu di susun rapi menjelang peninjauan lapangan oleh komandann tertinggi markas perang,Mayor Jenderal Stehpen McBride.Kapten Goldman turut di undang dalam seremoni penting itu.Tiba-tiba,sebuah pesawat keluar dari barisan dan bergerak ke tepi landasan,tempat Goldman dan McBride berdiri.Dari jet tempur canggih itu terdengar lagu American Idiot milik Green Day berdentam-dentam.
Tak lama kemudian,seorang pilot tampan melongok dari kokpit setelah menurunkan volume setereonya.Wajahnya sangan inncocent." Hey Goldman,kau pasti kagum melihat mainanku semakin oke.Tempo hari aku pesan kepada teknisi untuk memasang perangkat stereo.Lihatlah,benda terkutuk ini semakin nyaman dikendarai,"sapa Kapten Romero Diaz kepada Goldman.
"Bukan pesawatmu yang terkutuk Romero...tapi kelakuanmu.Ku dengar kau baru saja terjaring razia Provos,Kapten Cabul!"balas Goldman kepada sahabat lamanya di skuadron penerbang angkatan darat itu.Romero tertawa lepas mendengar jawaban Goldman.ia melambaikan tangan ke arah karibnya itu,kemudian menutup kaca kokpit dan membawa pesawatnya kembali ke barisan.
Jenderal McBride seharusnya tersinggung Romero tidak memberi hormat kepadanya.Tetapi perwira tinggi bintang dua itu tidak mempersoalkan penghormatan.Otak cerdasnya berpikir,makin lama perilaku anak buahnya makin aneh-aneh saja saja.Ia pun mendekati Goldman."Kapten,dalam perang besar ini aku ditugasi mengatur seratus ribu prajurit.Tetapi seratus ribu diantaranya dalam keadaan kurang waras,"ujarnya galau.
"Barangkali sertus ribu dua bersama panglimanya,Jenderal,"jawab pasukan berandal itu,rileks.
"Perang tak berkesudahan membuat banyak orang menjadi kurang waras,Nak,"jawab McBride datar.
"Jenderal MicBride,kalau kau sungguh ingin menyelesaikan perang,beri aku kesempatan untuk memimpin skuadron ini.Akan kusapu habis pusat-pusat industri,pembangkit listrik,bendungan,jembatan,sentral telepon,gudang bahanpokok,stasiun bahan bakar,pelabuhan,terminal,bandara,jalan arteri,gudang amunisi,dan persembunyian gerilyawan.Tiga hari selesai,Pak,"urai Goldman.
Kapten ugal-ugalan itu melanjutkan:"tak perlulah kita pakai barang iblis bernama bom nuklir itu.Kita punya ribuan jet tempur,pesawat siluman,heli serang,pesawat tanpa awak,belum lagi satelit militer.kita juga punya stok bom cerdik dan amunisi tanpa batas.Dari dulu barang-barang mudarat itu dibiarkan tanpa manfaat,Pak."
"Aku juga pernah berpikir teknis sepertimu,Kapten.Tetapi ini bukan sekedar urusan perang.Ini kebijakan politik ,Nak,,,"jawab McBride.
"Karena politik itulah banyak temanku gugur,padahal mereka bisa berakhir pekan bersama keluarga.Tidak ada politik yang bersih. Tidak ada politisi yang tanpa pamrih. Politik hanya dikuasai uang dan orang yang pandai berkata-kata. Esensinya sama,simbol dan retorikanya saja yang berbeda,"ujar Goldman.

############3






2 komentar: