MATAHARI boleh saja menyebut dirinya
sebagai:Sang Surya.Tapi Bulanlah yang punya nama lebih dari satu.Ada
bulan Purnama,Hilal,Bulan Separuh Semangka,Bulan Pisang,Bulan
Sabit,Bulan Keemasan.Apalagi dengan makna yang tidak
sebenarnya,tanggung bulan,datang bulan,atau bulan-bulanan.
Ketika aku pergi,ditengah padang
rumput yang luas.Malam hari,di antara ribuan kelip di antariksa
cahaya bulan pun menemani.Perasaan akan terasa damai bila diantara
keremangan malam,kita tengah sendiri lalu menatap bulan.Ternyata kita
tak sendiri ketika malam cahaya bulan senantiasa menemani.Bila
mendung,bulan memang tak terlihat,tapi pantulan cahayanya menerobos
diantara awan mendung.
Di malam hari bangunlah berwudlu dan
tatapan ke angkasa raya.Di antara ribuan cahaya di jagat raya Anda
akan melihat bulan.Pernahkah Anda bercakap-cakap dengan bulan.Dia
teman curhat yang baik.Dan bulan saksi abadi bagi malam hari.
Salah satu ciri orang shalih adalah
berteman dengan bulan.Dia akrab dengan malam,sayangnya malam dan
siang kita temui setiap hari.Rutinitas ini menjadi hal yang
biasa.Padahal malam adalah momentom sangat berharga bagi mereka yang
menginginkan keridhaan Allah SWT.Dalam sebuah hadis
diriwayatkan,”Sesungguhnya Rasulullah saw.membenci tidur sebelum
Isya dan membeci obrolan setelah Isya.”(Muttafaqun Alaih).
Syeikh Nashirudidin al-Albani
menjelaskan bahwa boleh seorang muslim tidak segera tidur setelah
shalat Isya dengan catatan yang diobrolkan adalah hal-hal yang
positif,seperti mengulang-ulang pelajaran,menceritakan orang-orang
shalih.Menikmati bulan berteman dengan malam sungguh indah.Ketika
semua ternyenyak,bangunlah dan tatap ke angkasa,Anda akan merasakan
kekuatan Maha Dasyat yang meresapi dalam aliran darah dan menjadi
energi di pagi hari.
“Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir.Sambil
mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka.Sesungguhnya mereka
sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik,Mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam.Dan di akhir-akhir malam mereka
memohon ampun kepada Allah.”(Surah az-Zariat ayat 15-18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar