Selasa, 01 Januari 2013

IMAJINASI

-->
MALAM semakin dingin.Pasukan berandal menembus pekat.
"Kapten,ada sekelompok rusa bertopi di ujung utara.Tidak banyak,hanya sembilan ekor," bisik Sersan Graven sambil mengulurkan teropong pelacak panas kepada Kapten Goldman.
Goldman mengamati dengan seksama gerakan-gerakan di ujung utara melalui teropong.
"Tepatnya sebelas rusa,Sersan.Yang dua lagi duduk dekat perapian.Aku tak habis pik
ir kenapa dalam perang sekejam ini masih ada juga yang menyalahi prosedur standar. Seharusnya mereka menyalakan api di cekungan batu itu,bukan di pinggir tebing," gumam Goldman.
"Kita serang sekarang,Pak.Sudah sebulan adrenalinku membeku"kata Lentan Barry mengajak bertempur.
"Aku merasa ada yang tidak beres melihat situasi seperti ini.Sersan Robert,kau bawa tiga temanmu bergerak ke sektor kanan.Jonsthon,bawa empat temanmu ke kiri.Mungkin ini perangkap," perintah Goldman,jelas.
Dua puluh menit kemudian,melalui radio,Robert melaporkan posisi di sektor kanan dalam keadaan aman."Lapor Kapten,sejauh yang bisa kulihat,tidak ada gerakan lain kecuali rusa-rusa kedinginan itu,"kata Robert.
Tak lama kemudian,Jonsthon masuk;"Aku ini Jonsthon,Pak.Tikus pun tak ada yang mau dekat-dekat kawanan rusa bodoh itu.
"Baik anak-anak,bergerak pelan-pelan,jepit perapian itu dari tiga penjuru.Pakai imajinasi kalian.Kalau ada yang bawa teori letakkan dulu di semak-semak,cuma bikin berat saja,"kata Goldman.
Pasukan amat terlatih itu perlahan-lahan mendekati sasaran.Sersan Kowalsky memasang peredam di ujung senampan,kemudian mengendap-endap maju untuk memperpendek jarak tembak.
Bidikan Barry dari arah depan tepat mengenai api rokok saat tentara musuh menghisap racon nikotin itu dalam-dalam.Beberapa detik kemudian sergapan senyap pasukan berandal mengantarkan tentara-tentara ceroboh itu ke alam sana.Namun,tiga tentara musuh lolos dan tersudut di kiri.Ini bagian Jonsthon.Sersan bengal itu membisikkan sesuatu kepada empat temannya.Goldman menunggu.Satu menit,dua,empat,lima,sepuluh menit berlalu sunyi.Goldman memperhatikan Jonsthon dkk. hanya melepaskan tembakan ke bebatuan di atas tebing.Ia menyadari ada yang ganjil.Komandan yang juga brandal itu paham betul satu persatu perilaku anak buahnya.
Ia merenggut radio,"Jonsthon,jangan main-main,mereka bawa RPG.Aku bahkan bisa melihat celana dalam wanita jalang itu di matamu dari tempat ini.Selesaikan sekarang atau kalian sendiri yang ku selesaikan dari sini!"
"Siap Kapten,aku hanya terinspirasi National Geographic,"ujar Jonsthon,enteng.

Setelah pertempuran selesai,pasukan berandal beristirahat.Goldman mendekati Jonsthon."Kau menikmati pesta tadi,Sersan?"tanya Goldman penuh selidik.
"Kau boleh tidak percaya,Pak.Perlu tiga tahun buatku untuk mempermainkan musuh seperti tadi.Aku sangat menikmati kegelisahan mereka menjelang ajal.Itu pula yang mereka lakukan terhadap teman-teman di kamp tahanan,"jawab Jonsthon.
"Sejujurnya,aku juga sangat menikmati atraksi kalian tadi.Perang selalu mengajarkan dendam.Aku ingin segera berakhir.Aku rindu bermain petak umpet dengan anak perempuan ku,"kata Goldman menanatap jauh.
"Kau pasti menang,Kapten,"ujar Jonsthon ,tertawa.
"Belum tentu,Sersan.Imajinasi permpuan terkadang lebih lengkap dari kita,"kata Goldman.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar